Wednesday, 5 January 2011

Apresiasi Keunikan Gagasan

Apresiasi Keunikan Gagasan Dan Teknik Dalam Karya Seni Rupa Terapan

  1. Pengertian Apresiasi

Apresiasi adalah sikap kepekaan dalam menghargai, mengagumi dan menilai sebuah karya seni. Apresiasi dibagi menjadi dua, yaitu apresiasi pasif dan aktif. Apresiasi pasif tumbuh seiring dengan pembiasaan yang sifatnya pasif sampai pada tahap menilai. Adapun apresiasi aktif, yaitu apresiasi pasif yang disertai pembuatan karya.

Apresiasi pasif dapat dilakukan dengan berbagai cara, mulai dari mengamati gambar atau reproduksi karya seni rupa dibuku hingga menghadiri pameran karya seni rupa. Adapun apresiasi aktif terjadi jika ada dorongan untuk berkarya setelah melakukan kegiatan apresiasi pasif.

Ada beberapa hal penting yang harus diperhatikan dalam mengkaji atau menilai sebuah karya seni, yaitu berkaitan dengan nilai bentuk dan nilai isi.

  1. Nilai bentuk

Nilai bentuk berkaitan dengan hal yang sifatnya indrawi, artinya penyerapan visual dengan mata menjadi acuan dalam apresiasi. Nilai bentuk karya seni rupa disebut juga nilai intrinsik.

  1. Nilai Isi

Nilai isi disebut pula nilai ekstrinsik dan sifatnya non fisik karena berada dibalik wujud karya. Nilai isi pada karya seni rupa hadir melalui pengolahan unsur-unsur fisik. Nilai-nilai fisik akan menangkap isi atau pesan perupa yang terdapat pada karya, misalnya komposisi, gagasan, pesan, perlambangan, tema, gaya, kemampuan teknik, dan bakat perupa dalam mengolah nilai-nilai bentuk.

  1. Apresiasi Karya Seni Rupa

Untuk menghindari kesimpangsiuran apresiasi seni rupa, harus dilakukan dengan menggunakan pendekatan tertentu, diantaranya pendekatan mimietik, ekspresif, struktural dan semiosik.

  1. Pendekatan mimietik

Yaitu sebuah karya dinilai kaitannya dengan kenyataan yang ada di alam. Misalnya, lukisan binatang akan dilihat kemiripannya dengan binatang sesungguhnya yang hidup di alam.

  1. Pendekatan Ekspresif

Apresiasi karya seni rupa dilakukan dengan menilai ungkapan atau ekspresi perupa yang diwujudkan kedalam karya. Misalnya, kelugasan dalam mempergunakan media dan teknik tertentu dapat dijadikan acuan dalam menilai ekspresinya.

  1. Pendekatan struktural

Apresiasi karya seni rupa dilakukan dengan menilai kesatuan utuh karya dengan strukturnya. Aspek kebentukan karya yang terdiri atas unsur-unsur pendukungnya dapat menjadi landasan penilaian.

  1. Pendekatan Semiotik

Apresiasi karya seni rupa dilakukan dengan menilai kandungan berbagai tanda yang ingin disampaikan seorang perupa kepada penikmatnya.

  1. Menilai keunikan karya seni rupa terapan

Pada karya seni rupa terapan, aspek guna atau pakai lebih diutamakan dibandingkan keindahan atau ekspresinya. Berbagai benda yang dipakai manusia, mulai dari alas kaki, pakaian, penutup kepala, perhiasan, hingga rumah tempat tinggal dan perabotnya merupakan karya seni rupa terapan yang mengandung nilai praktis dan nilai artistik. Sedangkan karya seni kriya dapat juga termasuk karya seni terapan karena dalam karya seni kriya nilai fungsional dapat disamaratakan denan nilai estetisnya.

  1. Pakaian

Dari segi bentuk dan bahannya, bermacam-macam, contohnya bahan berasal dari tumbuhan dan hewan, dan cara atau teknik pembuatannya berupa ditenun, dirajut, dibatik, dan dicelup.

Setiap daerah di nusantara memiliki pakaian adat yang unik dan penggunaannyapun disesuaikan dengan peristiwa-peristiwa tertentu. Ada pakaian yang diugnakan khusus untuk menikah, upacara adat dan upacara kematia yang berbentuk pakaian dijahit, sarung atau sehelai kain yang panjang. Dan ada yang dipakai sebagai ikat kepala, penutup kepala, atau disampirkan ke bahu.

  1. Perhiasan

Perhiasan sudah ada sejak dulu. Mereka membuat bahannya dari serat tumbuh-tumbuhan atau ranting, bagian tubuh binatang. Pada sebagian suku bangsa di nusantara perhiasan menunjukkan status sosial pemakainya.

  1. Senjata

Senjata tradisional daerah tertentu mempunyai keunikan, baik dari segi bentuk, bahan, teknik pembuatannya maupun hiasannya.

Bentuknya bisa berupa pisau, golok, keris dan tombak.

  1. Topeng dan Wayang

Topeng mempunyai nilai pakai dan berkaitan dengan cabang seni yang lain yaitu seni tari, musik dan teater. Dan pula wayang, setiap bentuk dan warnanya menggambarkan karakter manusia tertentu.

  1. Kemasan

Kemasan atau wadah untuk makanan atau benda lainnya amat beragam. Kemasan atau wadah bisa dibuat dari dedaunan, serat, batok kelapa, kayu atau bambu dan logam. Dan cara membuatnya bisa dianyam atau diukir secara khusus.

  1. Alat Transportasi

Kendaraan menjadi alat angkut yang penting dalam kehidupan manusia, kendaraan tradisional, jenisnya ada yang dihela binatang atau dikayuh oleh manusia, misalnya becak, sampan, delman atau pedati.

  1. Bangunan

Fungsi bangunan sebagai kebutuhan primer manusia dapat dibedakan menjadi bangunan sehari-hari (profan) dan bangunan keagamaan (sakral).

  1. Peralatan Rumah Tangga

Peralatan rumah tangga tidak hanya termasuk sebagai barang fungsional karena hampir pada semua peralatan rumah tangga. Misalnya piring, guci keramik, meja, kursi, lemari yang diukir halus atau lampu hias yang cantik.

  1. Benda Ritual

Benda ritual adalah benda-benda yang biasa untuk kepentingan upacara adat, misalnya di bali pembuatan hiasan janur dan sesajen untuk upacara adat.

  1. Alat Musik

Selain berekspresi secara rupa atau visual ada juga media ekspresi melalui bunyi-bunyian.

Perangkat yang dapat menghasilkan suara yang disebut alat musik, baik yang dipetik, dipukul, ditabuh, ditiup, maupun digesek. Bahannya dari bambu, kayu, logam, atau kulit hewan. Dan pembuatan alat musik ini dilakkan dengan memeprtimbangkan aspek bentuk dan hiasan.

0 comments:

 
Koemayu Copyright © 2009 Blogger Template Designed by Bie Blogger Template